Unknown On April 30, 2015

Assalamu'alaikum, untuk Sobat SlowMo sekalian, UN tinggal menghitung hari, dan mungkin sebagian kecil siswa sudah siap, namun sebagian besar para siswa dan siswi Indonesia merasakan cemas, takut, dan gelisah untuk bersiap menghadapi Ujian Nasional.

Kali ini kami telah mendatangi untuk mewawancarai seorang tokoh yang mungkin tidak terlalu dikenal banyak orang, namun kisah hidupnya sungguh menginspirasi. Simak baik-baik ya... ^^

Profil
Nama nya Firman Rahmananda, ia lahir di Kota Cirebon, 6 maret 1922. Tinggal di Cirebon sampai umur 2 tahun lalu pergi ke Bandung mengikutin ayahnya bekerja, ia menetap disana selama lima belas tahun. Kembali lagi ke Cirebon, sekarang ia tinggal di GSP JL. Pangeran Antasari, Plumbon. Pekerjaan sekarang adalah sebagai Staff Pengurus Masjid Raya At-Taqwa.

Riwayat Pendidikan
ddiawali dengan TK Pertiwi Bandung, lalu masuk SDN Soka Bandung, dan beranjak ke SMPN 16 Bandung, dan ke MAN 1 Bandung, ia bersekolah di MAN 1 hanya satu tahun, saat naik ke kelas dua ia pindah ke Cirebon dan bersekolah di MAN 3 daerah Pilang, Cirebon. Ia melanjutkan kuliah di IAIN Syekh Nurjati jurusan komunikasi.

Hal Lain
Firman Rahmananda ini memiliki hobi menulis sebuah status di media sosial, ia juga hobi memasak, juga hobi membaca.

Kisah Hidup
Demi memenuhi kebutuhan, Firman Rahmananda ini saat sekolah pernah berdagang Es, makanan, atau apapun yang bisa dinikmati teman - temannya. Awal ia menjalani kehidupan seperti itu adalah hal yang sulit, namun seiring waktu akan mudah karena terbiasa. "Manusia itu selalu membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain dan itu yang membuat kita gagal" kata Firman. Ia juga pernah diusili temannya, saat ia berangkat sekolah menggunakan sepeda, pulangnya jok sepedanya hilang, tapi untung saja ada lagi di keesokan harinya.

Pernah mendapat masa susah saat beranjak SMA, Ayahnya yang seorang manajer di sebuah SPBU di daerah Bandung, di-PHK karena fitnah orang yang tidak menyukainya. SPBU tersebut milik kakeknya dan saat itu kantornya digusur karena mengontrak di tanah milik pemerintah. Firman mendapat banyak goncangan saat itu, Restaurant milik keluarganya dan mobil dijual demi kebutuhan keluarga. Ia jadi sering bolos karena tidak punya ongkos untuk pergi sekolah, dan karena jarak sekolah yang jauh, satu - satu nya cara pergi kesekolah itu hanya dengan Bis Damri yang jarak terminalnyax juga lumayan jauh dari rumahnya. Lalu Pak Ahmad Yani sebagai pengurus masjid memberikan kepercayaan pada Firman dan jadilah ia sekarang sebagai pengurus masjid.

Seorang Firman Rahmananda ini pernah merasakan dua sisi kehidupan, yaitu diatas dan dibawah.

Kesibukan
untuk sekarang ia sedang mengalami kesibukan menjadi Staff pengurus dan sebagai Ketua Remaja Masjid At-Taqwa. Kebetulan Staff pengurus itu adalah kerjaan yang baru, dan juga menjadi ketua panitia mempersiapkan acara Bulan Ramadhan nanti.

Pengalaman
Masuk menjadi bagian dari Masjid At-Taqwa sejak tahun 2009, sudah 7 tahun menjadi bagian dari remaja masjid, ia pernah melaksanakan berbagai acara - acara yang diadakan masji At-Taqwa.Ia mengalami pengalaman yang sangat luar biasa, dengan menjadi Remaja Masjid ia telah banyak berkomunikasi dan memahami berbagai macam jamaah. Remaja Masjid memakai sistem kekeluargaan, melalui kegiatan - kegiatan yang sering diadakan, para remaja masjid bisa belajar psikologi secara praktek tanpa teori.

Koleksi
Firman Rahmananda suka mengoleksi video. Beberapa video tentang dakwah, dan motivasi. Ia juga senang mengoleksi berbagai macam buku, yup hanya mengoleksi dan jarang dibaca, namun mengoleksi buku ini juga bermanfaat buatnya, karena suatu saat pasti dibutuhkan untuk dibaca.

Rencana Kedepan
Firman memiliki rencan untuk bergabung dengan sahabatnya di Tangerang, Jakarta. Untuk menjalankan bisnis cafe. Ia juga memiliki rencana di tahun depan untuk mengambil S2 jurusan komunikasi bisnis di UNISBA. 

TIPS Menghadapi UN
"Banyak orang beranggapan ujian itu menakutkan, terutama UN seakan- akan sangat berat, dan seperti hantu, padahal ujian pertama sampai seterusnya sama sama namanya ujian, tapi yang bikin takut itu adalah cerita dan pengalaman orang lain, sugesti dan lain lain, waktu bisnis cafe pernah bicara pada pengusaha global intertainment, dan selalu di motivasi, dan begitu pula ke pengusaha lain yang pernah saya ajak berbicara. hadir dikehidupan itu adalah spekulasi, pandangan mereka, kita memang harus menghiraukan pandangan mereka, tetapi kalau dapat cacian dan dia belum tau kita siapa, cuek aja, belajar cuek dari yang bener bener kita pikirkan dari yang belum kita lakuin, jangan sampai down duluan sebelum dilaksanakan, orang lain menekan dan membuat kita down duluan, negatifisme, pikiran negatif jangan sampai mempengaruhi kita, melakukan sesuatu harus sesuai aturan yang Allah kasih, belajar aja, enjoy, jangan bikin catetan pake tulisan arab dan mengaku kalau itu adalah doa sebelum ujian, banyak yang kaya tapi gak jujur, dan gak nyaman, dibanding orang biasa tapi nyaman."

Moto Hidup
Moto hidupnya itu adalah bersikap kondisional, maksudnya moto hidupnya itu berubah - ubah sesuai kondisi. Misalkan ada moto hidup "Belajarlah tanpa henti" lantas istirahatnya kapan?, ada juga "Nakal dulu baru sukses" mending ampe sukses, kalau gak sukseskan dicap nakal sampai nyawanya gak ada. Tapi untuk para sobat SlowMo tetep harus punya moto hidupnya masing - masing, tetep termotivasi, jangan pernah cape belajar, mendalami sesuatu, dan mengukuhkan diri. 

Semoga dengan ditampilkannya biografi Seorang Firman Rahmananda ini dapat menjadi motivasi dalam menjalani hidup ^^.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments